Rabu, 30 Maret 2016

Tugas Softskil Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

II. Metode Ilmiah
Pendahuluan
Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
A.       Penelitian Ilmiah dan non Ilmiah
1. Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
a.                 Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
b.                 Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain.
2. Penelitian non Ilmiah
a. Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya : Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut :
•           Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran)
•           Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)
•           Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
•           Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
•           Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.
b. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan) : variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi baik kuantitatif maupun kualitatif. Variabel : masa lalu, sekarang, akan datang.
Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/ menggambar-kan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/ menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

B. Langkah-langkah operasional metode ilmiah
1.                 Memilih dan mendefinisikan masalah.
2.                 Survei terhadap data yang tersedia.
3.                 Memformulasikan hipotesa.
4.                 Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5.                 Mengumpulkan data primair.
6.                 Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7.                 Membual generalisasi dan kesimpulan.
8.                 Membuat Laporan.
C. Kekurangan  dan Kelebihan metode ilmiah
Untuk bisa mendapatkan kebenaran ilmiah, harus dilakukan melalui metode ilmiah. Sebetulnya jika dicermati, maka metodologi ilmiah itu sendiri memiliki kelemahan bahkan sangat lemah untuk bisa digunakan mencari hakekat kebenaran. Dalam metodologi ilmiah, harus memenuhi persyaratan empiris, obyektif, rasional dan sistematis.
•           Empiris
Berarti suatu kebenaran berdasarkan pengalaman yang dapat ditangkap dengan panca indera, dan dapat dibuktikan. Padahal sebagaimana dalam uraian mengenai kelemahan panca indera kita yang tidak pernah mampu berfungsi terhadap seluruh obyek dan mampu menangkap dengan tepat apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Maka pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman berdasarkan panca indera, tak sepenuhnya benar.
•           Obyektif
Berarti suatu kebenaran harus mengandung nilai obyektifitas, berdasarkan fakta yang menjadi obyek pengetahuan, bukan berdasarkan yang menilai atau yang mengamati (subyek-nya). Dalam kenyataannya, banyak pengetahuan yang dijadikan sebagai kebenaran hanya atas asumsi dan dugaan sementara dari orang perorang. Jadi kebenaran tersebut sebenarnya bersifat subyektif, yang belum tentu dapat diterima oang lain.
•           Rasional
Berarti kebenaran tersebut bersumber dari akal (rasio) atau pikiran manusia, dimana pengalaman-pengalaman hanya sebagai perangsang bagi pikiran. Kebenaran demikian merupakan kesimpulan dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dan menjadi pengetahuan dalam akal manusia. Namun pada realitasnya banyak kebenaran yang tidak masuk diakal, yang tidak rasional namun diikuti oleh banyak orang dan dijadikan sebagai sebuah kebenaran.
•           Sistematis
Berarti berurutan, yakni dalam menemukan kebenaran harus melalui proses yang berurutan. Sistematis sebagai sebuah metode bisa menjadi keharusan, namun tahapan yang dikerjakan secara berurutan itu belum tentu sebagai kebenaran yang hakiki. Berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut diatas maka metodologi ilmiah sebagai cara untuk menemukan kebenaran tidak bisa untuk dijadikan patokan secara mutlak. Kebenaran yang didapat dari metodologi ilmiah sebatas kebenaran yang relatif, bahkan terkadang tidak konsisten dengan persyaratan ilmiah itu sendiri.
•           Kelebihan   :
1.                 Kebenaranya objektif
2.                 Kebenaran tidak absolut karena kebenaran dicari secara terus-menerus
3.                 Mencari kebenaran dengan urutan yang sistematis
4.                 Pengalaman ditangkap oleh panca indera
•           Kekurangan           :
1.                 Metode ilmiah tidak mungkin menjangkau objek yang bersifat inmateri (gaib) karena tidak ada wujud dan ukuran yang jelas
2.                 Terlalu bergantung pada objek yang ada
3.                 Metode ilmiah akan berubah jika objek yang diamati berubah
4.                 Kurang valid, karena tidak semua hasil akan bisa diterapkan untuk daerah lain
5.                 Membutuhkan waktu penelitian yang lama, karena dilakukan secara berulang
6.                 Membutuhkan biaya karena setiap penelitian memerlukan alat bantu
•           Peran Metode Ilmiah dalam Ilmu Pengetahuan :
Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu pengetahuan, dan juga sebagai landasan dalam melakukan suatu penelitian, juga memberikan peran dalam memberikan bukti konkret terhadap suatu ilmu pengetahuan.


Sumber :








Tidak ada komentar:

Posting Komentar